latfotsa

Senin, 02 Desember 2013

Setia Menanti



Dari semua sisi, coba tuk berikan mimpi.
Dari beribu hasrat, coba tuk tetap tersurat.

Ukirkan rindu.
Di nadi-mu.

Entah kan ada.
Dan biarlah semua, berjuta mimpi.
Tuk tuliskan kau dan aku.

Dalam kesendirian.
Dalam kekalutan.
Nada nada ku sadari.
Hanyalah sebuah mimpi.
Apakah ada rembulan di hatimu.

Malampun sendiri.
Jalani sendiri.
Pernah ada.
Semoga ada.
Syair-syair indah di baitmu.

Lukiskan, di selembar kertas tuk mengenang.
Sebuah senja yg terkenang.
Tanganmu butiran salju.
Hendak menggapai semua pilu.

Apakah tahu.
Hendaklah tahu.
Senyuman di alun senja.
Yang takan pernah hilang.

Hendak kau lupakan.
Semua hanyalah kenangan.

Biarlah kau berjalan di syairmu.
Biarlah daku tetap nyanyikan baitmu.

Watashi wa anata o Aishite.
Terkubur dalam gelap.
Hanyalah tinggal kenangan.
Dan jangan salahkan daku tuk tetap menanti.
Nada di syairmu.
Nada di rindumu.

Door : Mangetsu Kyokusin.

Cahaya Diri



Ukirkan tinta di jarimu.
Menilai dari sebuah diri.
Menjalankan sebuah kewajiban.
Terpendam di jiwa mandiri.
Berjalan penuh tauladan.

Penuh cinta di dalam mimpi.

Penuh arti di dalam hati.







Belajar dari pengalaman.
Dan mencoba tuk mengamalkan.
Baik buruk sebuah langkah.
Semua kembali pada hati nurani.

Apa yg hendak diambil.
Apa yg hendak kau ambil.
Kejujuran keikhlasan, sebuah hal yg utama.
Dari berjuta nada birama.

Jadilah lebih baik.
Jadilah yg terbaik.
Untuk cahaya diri.
Citra budi mandiri.

Ohayo gozaimasu.

Tsuki no kami no shukufuku.

Ganba tsu te.

Door : Mangetsu Kyokusin.

Kehadiranmu


Berawal dari kehadiranmu...
Berawal dari hati yang telah rapuh...
Mengartikan jalanmu sungguh ku rindu...
Biarkan di sini ku tetap menanti...

Disini kembali harapkan engkau hadir di sisi senja hariku...
Bagaikan senja itu...
Disini kembali kau hadirkan rasa yang entah apa yang ku rasakan...
Hanyalah rindu di hariku...

Kuharap daku tetap teringat, walau waktu terus berjalan...

Disini kembali...
Semua angan senja di pondok yang ku rindu...
Semua hanya ingatanku...

Disini kembali...
Harap harap rindu di sisi angan ku rindu...

Door : Hideyashu kage masa

Kata ujung senja



Berkata di ujung senja...
Apa yang sebenrnya di rindukan...
Katamu...
Karnamu...
Bejuta syair terlantun dalam kata setia...
Namun apakah semua merindukan...
Mengubur semua...
Namun kembali semua...
Seolah datang dalam mimpi yang telah terlupa...
Ingat...
Ingatkah...
Daku di dirimu...
Daku di anganmu...
Seolah kau hadir...
Sekejap kau menghilang...
Lalu apakah hadirku di hidupmu...
Mungkin semua hanyalah angan lalu...
Namun jiwa takan pernah barhenti...

Menantikan hadirmu...
Menantikan dirimu...

Door : Mangetsu kyokusin

Rabu, 05 Juni 2013

Rasa Doresa Miang Jagad

kanghiang widi anu agung, karuhun anu luruh mugia ngawidian rehna ingkang putu yerep nitis ka diri anjena. . .
anjena anu doresa, ngancurken rasa. . . .
arohman nirohim malikiyaumiddin. . .
maha pangasih maha kanyaah, pang uihken rasa nu di piraos ku kuring ka anjena, anjena nu ngabakar ati anjena nu ngbakar jiwa. . .
abi putra siliwangi, abi abdi jalaksana. . .
atasnami karajaan pajajaran, nyerepken nitisken diri kuring ka anjena. . .
boh ka anjena boh ka anak incuna, nyerep nitis kuring dina aliran getihna, ngahiji dina dagingna asup na pola fikiran nana reng paripolahna. . .
uwa maung bodas, uwa munding bodas. . .
tuturken anjena tuturkn anak incuna nepi ati-na ngarasa nyesel, ngahancurkn rasa di jiwa. . .
ya jabarut petak gelap saketi. . .
ngahalimpu miwah cai. . .
ngahariring liwat jagad. . .
mugia ngawidian ingkang putu, ngaganggayong jalmi nu doresa ka ati. . .
ti luluh sausap rambut. . .
kahandap sausap dampal. . .
waluya bagjaning krahardja kersana anu maha kawasa anging gusti. . .

Senin, 04 Maret 2013

Deruan Pasir

Mengapa waktu tiada mempersatukan. . .
setelah semua niat langit dan bumi. . .
melanda pasir tenggelam dalam retakan. . .
kerinduan-kerinduan ta bertepi. . .
jarak bintang terang gelap kelabu menyatu. . .
bebatuan bertahtakan keindahan. . .
kokoh tetap berdiri. . .
meski hati terkadang sunyi. . .
biasa. . . terbiasa. . .
mgkn jalan ta selalu sesuai dgn apa yg d ingkan. . .
bertekuk ku memhon ampunan-mu. . .
yang maha melihat yg maha mendengar. . .
berikanlah penerangan. . .
dalam hidup yang fana ini. . .
semoga ku kembli degan hati yang tenang. . .
tanpa beban tanpa kekalutan. . .
hanya kepadamulah aku kembali. . .

BENTENG PANDANG

Penuh suara di malam yang sepi. . .
hanyut oleh hujan yang trus menetes. . .
penantian tiada arti dari jiwa yang tiada pasti. . .
keindahan terkadang menghalangi pandang. . .
mata hati yang hanya bisa mengerti. . .
juwa raga lelap tenggelam. . .
tepi massa tak tersirat. . .
ayat-ayat teralun. . .
hijau tumbuh berbunga. . .
tegak menopang langit nan indah. . .
jurang-jurang membatasi langkah. . .
di tengah jembtan tujuh rambut menuju tepi. . .
api membkar jiwa-jiwa yg ingkar. . .
dalam berkata dalam berucap. . .
dalam langkah yang di jalani. . .
hanya kesucian yang kan berikan jalan. . .
menuju kebahagiaan yang kekal abadi. . .

MERAIH MIMPI

Terlelap menulis jalan yang ta kunjung padam. . .
menerangkan tinta akan sebuah kertas. . .
air trun dari langit. . .
basahi dahi yang penuh kenangan. . .
sumber tak di ketahui. . .
dan ta mengetahui. . .
angin mendgnkan fikiran yg berlayar kesana kemari. . .
tutupkan buku. . .
tertulis semua kisah. . .
langit yangg hilang. . .
dalam mimpi tuk berdiri. . .
terus bergeming. . .
meski terhalang. . . .
tertap berlari. . .
tuk meraih mimpi. . .

KENANGAN

Melupakan sulit melupakan coba melupakan. . .
jalan di atas langit. . .
jalan di atas bumi. . .
ku berjalan lewati semua. . .
tetap jalani mski hati penuh tanya. . .
bentuk. . .
ta berbentuk. . .
mungkin terbentuk. . .
terukir di sebuah batu. . .
jiwa membatu. . .
hati menjadi batu. . .
tangan kosong. . .
tangan api. . .
tangan ringan. . .
tangan penuh acuan. . .
kini semua tinggal kenangan. . .
bunga berduri. . .
tergores duri. . .
tinggalkan puncak. . .
hati memuncak. . .
hingga tiba di puncak. . .
raga terbelit. . .
tonggak membelit. . .
panjang terbentang jiwa terhimpit. . .
semua hanya kenangan. . .
yang mgkn jadi kenangan. . .
yang hanya di kenang. . .
agar jiwa terasa tenang. . .

MIMPI

Sebenarnya apa yang sebenarnya mentari rasakan. . .
Kerinduan menggema dalam hati takan tergantikan. . .
Semua kerinduan. . .
Kini hanya jadi kenangan. . .
Di sudut sepi menatap sang mentari. . .

Di ujung pandang hati ini tenggelam yg tiada herhenti. . .
Mengiringi jalan yg tiada arti. . .
Pelangi. . .
Hasrat yang menggebu. . .
Terseret awan kelabu. . .
Mungkin pelangi entah akan berwarna kembali. . .
Iringi seketsa laut yg tiada henti. . .
Tetap di jalani. . .
Tetap di layari. . .
Mimpi. . .

Waktu

waktu tlah berlalu. . .
rangkaian tlah d satukan. . .
pertanyaan-pertanyaan silih datang berganti. . .
menyongsong burung" yg terbang, entah kan kembali. . .
kesana kemari, mengejar impian yg blum pasti. . .
entah apa yg ada, di depan. . .
berjalan meninggalkan belakang. . .
apa yg d fikirkan, semua jd kenangan. . .
apa yg d harapkan, takan jadi beban. . .
berjalan bersama selaras menyongsong hari esok. . .
entetan lembar-lembar kan terulang kembali. . .
bertemu d suatu waktu. . .
berpisah d waktu yg ta tentu. . .
smga kan bertemu. . .
setelah kalian bawa kenangan-kenangan semu. . .

Kamis, 24 Januari 2013

KESENDIRIAN


Senja telah kusam. . .
hilang. . . tenggelam. . .
hanyut terbawa bayang-bayang yang tlah lalu. . .
mengisi setiap angan qalbu. . .


merajut kesendrian. . .


tetap tersenyum dalam roda yang berputar. . .
raga sukma. . . pergi entah kemana. . .
alunan bergemin menyongsong terbenam-nya mentari. . . 


puja dan puji yg d kumandangkan padamu. . .
semoga daun yg jatuh perlahan. . .

ku kan pulang dengan hati yg tenang. . .
tanpa halang. . . tanpa beban. . .
yg terbwa karena hati yang mati. . .
dikala langkah terhenti. . .
 

hidup tak sesuai degan apa yang di fikirkan. . .
tapi harus di jalani. . .
sampai waktu takan kembali. . .

 

KATA

mimpi. . . senja. . . pernah di jalani. . .
hati. . . takan pernah bisa tuk pungkiri. . .
msh ada. . . takan sirna. . .
rasa. . . mengapa kembali. . .


dalam alur nada senja. . .
meredup tenggelam. . . dlm kerinduan. . .
menanti pelangi tuk warnai. . .
semilir angan waktu. . .
dera tuk takuti. . . luka. . .
gelap datang merasuki. . .

langkah jujur tuk ungkapkan. . .
ragu entah kan terima. . .
rangkai kata. . . hanya kata. . .
ta lebih hanya untayan kata. . .

JALAN TUK KEMBALI

Menurun dan mendaki. . .     

angan" tentang karunia. . .

menerawang setiap kerinduan. . .

yg maha kuasa ini. . .

berbaris, berdiri dgn semangat suara berhentak. . .
mengalunkan ayat" dan mengumandangkan namamu. . .
bersujud merenungi malam. . .
bertasbih dan memohon padamu. . .

yg maha melihat. . .
yg maha mendengar. . .
hambamu bermunajat. . .
sampai terbitlah fajar. . .

putih suci, hitam dan kelabu. . .
penuh langkah dlm khdpan. . .
api membakar jalan hingga menjadi abu. . .
hingga terlupa pada penciptaku. . .

berlari ku kembali. . .
ku taingin terjun kembali. . .
dalam kegelapan. . .
dalam kesunyian. . .

hanya kepadamulah aku kembali. . .

Tema : Kehidupan

Karya : Purnama Siliwangi